Bululumba, Beranda.News-Kasus tragis kematian seorang pemuda asal Desa Anrihua, Kecamatan Kindang, Kabupaten Bulukumba, bernama Aditya Yang terjadi satu tahun lalu hingga kini belum berhasil di ungkap oleh kepolisian polres Bulukumba
Kuasa hukum Marlin menyatakan bahwa polisi lamban dalam menangani kasus kematian Aditya karena dianggap kurang mendalami penyelidikan, Kurang inisiatif dalam mencari bukti, serta mengembangkan kasus ini
Hal itu disebabkan oleh alasan bahwa keterangan saksi kunci, Aswar, selalu berubah ubah selama proses penyelidikan

Also Read
“Seharusnya polisi lebih inisiatif, Jika keterangan saksi berubah ubah, itu menunjukkan adanya sesuatu yang mencurigakan, seperti potensi tekanan atau intervensi. Ujar Marlin
Marlin meminta pihak polisi polres Bulukukumba agar tegas dan adil menangani kasus ini, mengingat sudah satu tahun berlalu, sejak peristiwa yang terjadi pada Tanggal 4 November 2023 di desa Dampang, kecamatan Gantarang
<span;>,namun hingga saat ini belum ada kejelasan
“Saya ini baru satu bulan menangani kasus ini, tapi saya yakin kasat reskrim polres Bulukumba akan bekerja maksimal untuk mengungkap kasus ini, saksi dan bukti bukti sudah jelas, jangan sampai masyarakat menganggap polisi tidak mampu bekerja.kata Pensiunan Polisi Militer ini, Saat di temuai disalah satu warkop dikota Bulukumba, Senin 18 November 2024
Sementara itu, saksi kunci, Aswar menyatakan bahwa kematian rekannya Aditya murni bukan kecelakaan lalulintas, melainkan murni pembunuhan
Dia menceritakan pada malam kejadian, saat pulang dari kota Bulukumba sekitar pukul 23.00 tanggal 4 November 2023 bersama almarhum, ia melihat kerumunan dijalan dekat lapangan Desa Dampang.
Meski demikian, ia tetap melanjutkan perjalanan karena merasa tidak punya masalah.Namun, Saat mendekati kerumunan tersebut, ia diserang oleh tiga orang dan Karna almarhum posisi membonceng, dia mencoba memutar balik kendaraan, tetapi terkena sabetan senjata tajam jenis parang, hingga tak tahan karena luka parah akhirnya terjatuh
” Saya ini dari arah kota menuju kampung, Dijalan melihat orang banyak di dekat lapangan Desa Dampang, Tapi karna saya dengan aditya merasa tidak punya masalah, saya terus, pas dekat orang banyak tiba tiba ada tiga orang menyerang dengan parang dan mengenai tangan saya dan perut aditya, sempat kabur, tapi luka parah diperut aditya membuat dia tidak bisa lagi bawa motor sehingga kami terjatuh, saat terjatuh kami kembali di serang dan saya sempat kabur dengan berlari, lalu bersembunyi di WC Pertamini, saya selamat setelah ada polisi menjemput. Cerita Aswar
Terkait kesaksian yang berubah-ubah selama penyidikan, Aswar menjelaskan bahwa ia sempat menyebut kejadian tersebut sebagai kecelakaan lalu lintas ketika memberikan keterangan kepada polisi karena adanya tekanan
Menurut Aswar, tekanan tersebut bukan hanya terjadi sekali, tetapi berulang kali. Ia mengungkapkan bahwa setiap kali pemeriksaan berlangsung, oknum tersebut selalu hadir, sehingga membuatnya merasa tertekan dan tidak berani mengatakan yang sebenarnya
Saat ini, setelah memiliki pengacara baru, aswar baru berani mengungkapkan yang sebenarnya
Dalam kasus ini, penyidik Polres Bulukumba telah memeriksa 38 saksi.
Adapun luka-luka yang dialami almarhum Aditya meliputi perut robek, luka di pipi kiri, sobek di kepala bagian kiri, patah tulang betis, patah leher, serta bola mata yang hampir keluar.