Desa Tamaona: Surga Bermain Layang-Layang di Bulukumba

Dirman

Bulukumba, Beranda News-Bermain layang-layang telah menjadi bagian penting dari budaya dan gaya hidup warga pedesaan di Bulukumba, terutama saat musim kemarau tiba. Permainan ini telah menjadi ciri khas yang mendalam dari masyarakat Bulukumba, dan tidak ada tempat di mana tradisi ini lebih hidup daripada di desa Tamaona.

Desa Tamaona, Kecamatan Kindang, Bulukumba, terletak di tengah pedesaan yang hijau dan subur, menjadi pusat kegiatan bermain layang-layang. Anak-anak, remaja, dan bahkan dewasa, semuanya bersatu untuk merasakan kegembiraan yang ditawarkan oleh permainan ini. Mereka berkumpul di sawah yang baru saja dipanen padi, menciptakan pemandangan yang indah ketika layangan-layangan mereka meluncur di angkasa biru.

Permainan layang-layang ini tidak sekadar hiburan; itu adalah ekspresi budaya yang memikat. Di antara sorak-sorai anak-anak yang berlarian di bawah layang-layang yang mengambang dan tertawa riang, ada lebih banyak yang terjadi. Permainan ini memperkuat ikatan sosial antara generasi yang berbeda dan memberi kesempatan bagi anak-anak untuk mempelajari keterampilan dari para tetua mereka.

Bentuk tradisional layang-layang yang digunakan oleh warga Bulukumba sangat berbeda dari model komersial yang dapat ditemukan di toko-toko mainan. Mereka biasanya terbuat dari bahan-bahan sederhana seperti bambu, kertas, dan tali. Setiap layang-layang memiliki desain yang unik, sering kali mencerminkan seni dan motif lokal. Pembuatan layang-layang sendiri adalah seni yang diwariskan dari generasi ke generasi, dan ini menghasilkan beragam model yang mencerminkan kekayaan budaya daerah ini.

Selain aspek budaya, permainan layang-layang juga memberikan manfaat lain bagi warga Bulukumba. Ini adalah kegiatan fisik yang sehat, yang mempromosikan gaya hidup aktif dan membantu menjaga keseimbangan antara pekerjaan pertanian yang keras dan rekreasi yang bermanfaat. Selain itu, permainan ini juga mengajarkan keterampilan seperti kemampuan navigasi udara dan pengendalian layang-layang, yang membangun keterampilan motorik dan kreativitas anak-anak.

Selama musim kemarau yang panjang di Bulukumba, permainan layang-layang menjadi pelarian yang menyenangkan dari panas dan pekerjaan pertanian yang berat. Ini adalah momen yang ditunggu-tunggu oleh semua warga, di mana mereka dapat mengenang tradisi mereka sambil menciptakan kenangan baru. Dan ketika layang-layang mereka menghiasi langit, mereka mengingatkan dunia akan keindahan dan keunikan budaya mereka, menjadikannya sebuah permainan yang memikat bagi semua yang mengalaminya.

Popular Post

BERITA

Sadis! Pasutri Lansia di Bulukumba Dihajar Tetangga Pakai Balok, Tulang Patah Dan Luka Sobek

BULUKUMBA, BERANDA.NEWS– Sepasang suami istri lanjut usia di Desa Polewali, Kecamatan Gantarang, Kabupaten Bulukumba, menjadi korban penganiayaan yang diduga dilakukan ...

BERITA

Desakan Penutupan Pabrik Porang di Bululumba Muncul, Sam Prakoso: Pemerintah Jangan Mencoba Khianati Petani

BULUKUMBA, Beranda.News – Meningkatnya desakan dari sejumlah pihak untuk menutup pabrik porang di Kabupaten Bulukumba mendapat respons dari Ketua Majelis ...

HEADLINENASIONAL

Warga Bulukumba Jadi Korban Penipuan DP Rumah Subsidi BTN Tiara Residen

Bulukumba, Beranda .News– Seorang warga Desa Caramming, Kecamatan Bontotiro, bernama Ical, mengaku menjadi korban penipuan dalam proses pembelian rumah subsidi ...

HEADLINENASIONAL

Puluhan Desa di Bulukumba Akan Diperiksa Kejaksaan Terkait Program Ketahanan Pangan

Bulukumba, Beranda.News – Kejaksaan Negeri Bulukumba kembali melanjutkan pemeriksaan terhadap penggunaan dana desa di sejumlah wilayah. Pemeriksaan ini merupakan bagian ...

BERITA

Muallim Tampa Racing Team Sabet Juara Umum di SSCP Bira 2025

BULUKUMBA, Beranda.News— Muallim Tampa Racing Team berhasil keluar sebagai juara umum dalam ajang Sulsel Super Championship Prix (SSCP) yang digelar ...

BERITA

A. Aswad Salam Jadi Kanit Tipiter, Aktivis HMI: Angin Segar bagi Bulukumba

Bulukumba,Beranda.News-Rotasi yang dilakukan Kapolres Bulukumba pada sejumlah unit di Satuan Reserse Kriminal mendapat apresiasi, khususnya penunjukan A. Aswad Salam akrab ...

Tinggalkan komentar