Bulukumba, Beranda.News – Seorang ibu rumah tangga asal Jalan Sungai Teko, Kelurahan Tanah Kongkong, Kecamatan Ujung Bulu, Kabupaten Bulukumba, Yuni Wahyuningsih, memohon bantuan publik setelah bayinya yang baru lahir tertahan di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Andi Sultan Daeng Radja akibat tunggakan pembayaran layanan kesehatan sebesar Rp32 juta.
Yuni mengaku tidak mampu melunasi biaya tersebut, karena dirinya hanya ibu rumah tangga dan suaminya, Irfan (35), bekerja sebagai penjual es krim keliling. “Anakku sudah 22 hari dirawat di RS, dan belum bisa dibawa pulang karena saya harus bayar Rp32 juta,” ungkap Yuni kepada wartawan, Senin (28/7).
Diketahui, Yuni melahirkan pada 9 Juni 2025 di Puskesmas Caile. Namun, karena sang bayi mengalami pembengkakan pada bagian perut, ia dirujuk ke RS Yasira, sebelum akhirnya kembali dirujuk ke RSUD Bulukumba untuk penanganan lebih lanjut. Saat dirawat, barulah diketahui bahwa kepesertaan BPJS Kesehatan mereka menunggak, sehingga layanan tidak ditanggung.

Also Read
Berbagai upaya telah dilakukan Yuni untuk mencari bantuan, termasuk menghubungi relawan kemanusiaan. Salah satu relawan, Emy Sandre, telah memfasilitasi Yuni mendapatkan bantuan dari Baznas Bulukumba senilai Rp5 juta. “Namun bantuan itu masih sangat jauh dari jumlah tunggakan,” ujar Emy.
Emy berharap ada pihak-pihak lain yang tergerak membantu keluarga Yuni agar bayinya bisa segera pulang. “Ini persoalan kemanusiaan. Semoga ada yang tergerak membantu,” tambahnya.
Sementara itu, Direktur RSUD Andi Sultan Daeng Radja Bulukumba, dr. Rizal, membenarkan adanya pasien yang terkendala pembayaran karena tunggakan BPJS. Pihak rumah sakit, kata dia, telah memberikan kebijakan khusus dengan menyarankan keluarga mengurus Surat Keterangan Tidak Mampu (SKTM) untuk memperoleh bantuan tambahan.
“Sudah kami arahkan untuk mengurus SKTM agar bisa dibantu oleh Baznas, sisanya akan difasilitasi oleh pihak rumah sakit,” ujar dr. Rizal

















