BULUKUMBA,Beranda.News — Penyakit HIV di Kabupaten Bulukumba terus menunjukkan peningkatan, memicu kekhawatiran pemerintah daerah. Kondisi ini dinilai memprihatinkan dan membutuhkan langkah pencegahan yang lebih masif, terutama di tingkat desa.
Sekretaris Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Desa (DPMD) Bulukumba, Amdi Mappatundru, menegaskan pentingnya peran pemerintah desa dalam melakukan sosialisasi bahaya HIV kepada masyarakat. Hal itu disampaikan saat Musyawarah Perencanaan Pembangunan Desa (Musrenbang) di Desa Tamaona, Kecamatan Kindang, Senin, 11 Agustus 2025.
“Bapak ibu, saya sampaikan agar diusulkan juga pencegahan penyakit HIV dengan banyak melakukan sosialisasi bahaya HIV ke masyarakat, bisa dianggarkan di desa,” katanya.

Also Read
Sementara itu, Kepala Dinas Kesehatan Bulukumba, dr. Amrullah, mengungkapkan bahwa penemuan kasus HIV di daerah ini tidak lepas dari peran aktif Komisi Penanggulangan AIDS (KPA), Dinkes, petugas konselor RSUD Andi Sulthan Daeng Radja Bulukumba, serta pendamping Orang dengan HIV (ODHIV) dari YPKDS Bulukumba.
Upaya pendekatan dan edukasi kepada populasi berisiko mendorong semakin banyak orang melakukan pemeriksaan. Meski begitu, menurutnya, HIV di Bulukumba masih seperti fenomena gunung es.
“Masih sangat banyak yang belum ditemukan, karena banyak populasi berisiko yang belum periksa. Kasus yang masuk ke layanan kesehatan biasanya sudah memasuki stadium AIDS baru terdeteksi,” jelasnya melalui pesan WhatsApp, Kamis, 3 Juli 2025.
Amrullah memaparkan, hingga saat ini tercatat 236 kasus HIV di Bulukumba. Dari jumlah tersebut, 115 orang merupakan Lelaki Seks Lelaki (LSL), 48 orang pelanggan wanita pekerja seks, 29 orang wanita pekerja seks, 14 orang waria, 8 orang pengguna narkoba suntik, 18 orang pasangan berisiko tinggi, dan 4 orang anak.
Ia menambahkan, dari total penderita, 19 orang sudah berhenti mengambil dan meminum obat. Berdasarkan gender, kasus HIV didominasi laki-laki sebanyak 189 orang, sedangkan perempuan tercatat 47 orang.
“Laki-laki yang banyak, ada sebanyak 189 orang, sementara perempuan sendiri ada sebanyak 47 orang penderita,” pungkasnya.
Iapun berharap masyarakat yang terindikasi HIV segera memeriksakan diri di fasilitas kesehatan yang tersedia.

















