BULUKUMBA, Beranda.News– Sorakan ratusan mahasiswa menggema di depan Gedung DPRD Bulukumba, Senin (1/9/2025). Mereka datang dari berbagai organisasi kemahasiswaan dan kepemudaan, bersatu dalam Koalisi Cipayung untuk menyuarakan isu nasional: evaluasi tunjangan DPR RI, penolakan kenaikan pajak, reformasi Polri, hingga desakan pengesahan Undang-Undang Perampasan Aset Tindak Pidana.
Di tengah kerumunan massa, tampak seorang pemuda berdiri tegak dengan pengeras suara di tangannya. Dialah Isranda, atau yang akrab disapa Lattol, Sekretaris Umum HMI Bulukumba. Lahir di Desa Tamaona, Kecamatan Kindang, 11 Maret 1998, Lattol hari ini tampil gagah berani memimpin barisan HMI dalam aksi besar tersebut.
Dengan konsep orasi yang terstruktur, pilihan kata intelektual, dan intonasi suara yang menggelegar, Lattol mampu membakar semangat massa aksi. Setiap kalimat yang ia sampaikan seolah menjadi komando yang mengikat ratusan mahasiswa untuk tetap fokus dan bersemangat.

Also Read
Keberaniannya memperjuangkan hak orang banyak membuatnya mendapat apresiasi. Bagi banyak orang, langkah Lattol mencerminkan kepedulian sosial yang jarang ditunjukkan oleh generasi muda saat ini. Di era ketika banyak anak muda larut dalam gawai, ia justru turun ke jalan memperjuangkan aspirasi masyarakat.
Aksi yang digelar berjalan kondusif. Meski penuh energi, orasi Lattol bersama koalisi mahasiswa tetap menjaga suasana tertib. Hal itu memperlihatkan bahwa aksi yang terpimpin bisa berlangsung damai tanpa mengurangi substansi tuntutan.
Pengakuan pun datang dari sesama kader HMI. Ikhwan, mantan Ketua HMI yang juga putra Tamaona, mengaku bangga dengan sosok Lattol.
“Lattol ini tokoh pemuda generasi intelektual yang dimiliki oleh Kecamatan Kindang. Luar biasa putra Tamaona ini, aset berharga ke depannya,” ujarnya.
Hari ini, di depan Gedung DPRD Bulukumba, Lattol bukan sekadar orator. Ia menjadi simbol perjuangan, pemuda yang gagah berani, dan suara generasi muda yang tak rela diam melihat ketidakadilan.

















