Bulukumba, Beranda.News — Ketua Bidang Keagamaan dan Hubungan Umat Beragama Pengurus Besar Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PB PMII), Syamsuddin, resmi melantik Pengurus Cabang PMII Kabupaten Bulukumba masa khidmat 2025–2026.
Pelantikan tersebut berlangsung di aula Pondok Pesantren Babul Khaer, Kecamatan Ujung Bulu, Sabtu (25/10/2025) siang. Acara ini mengusung tema “Transformasi Kepemimpinan PMII dalam Dinamika Perubahan Zaman”.
Kegiatan tersebut dihadiri oleh sejumlah tokoh dan organisasi keagamaan, di antaranya Kepala Kesbangpol Kabupaten Bulukumba, GP Ansor Bulukumba, IKA PMII Bulukumba, PC IPNU, PC Fatayat NU, PC Muslimat NU, serta unsur Forkopimda, yakni Kapolres Bulukumba dan Dandim 1411 Bulukumba. Turut hadir pula perwakilan dari PK Komisariat STAI Al-Gazali, Unismuh, dan STIKES Panrita Husada Bulukumba.

Also Read
Dalam sambutannya, Syamsuddin menegaskan bahwa hanya ada satu kepengurusan cabang PMII yang sah di Kabupaten Bulukumba, yakni di bawah kepemimpinan Syaibatul Hamdi dan Ahmad Irfan. Ia menilai dinamika dalam tubuh organisasi merupakan hal wajar selama diarahkan untuk memperkuat persatuan dan produktivitas kader.
“Dengan tegas saya sampaikan, hanya satu cabang yang sah di Kabupaten Bulukumba, yaitu di bawah kepemimpinan Syaibatul Hamdi dan Ahmad Irfan. Jika terjadi suatu dinamika, itu hal biasa di tubuh PMII. Yang terpenting adalah saling merangkul dan tetap produktif,” ujarnya.
Selain menegaskan soal keabsahan kepengurusan, Syamsuddin juga menyampaikan pesan dari Ketua Umum PB PMII, M. Syaifulloh Cokro, yang menekankan tiga hal penting bagi seluruh kader PMII di daerah.
Pertama, memperkuat kaderisasi di tingkatan rayon dan komisariat. Kedua, meningkatkan advokasi kemasyarakatan serta membentuk wilayah binaan di berbagai sektor yang dapat menjadi sumber pertumbuhan ekonomi masyarakat. Ketiga, meneguhkan posisi PMII sebagai mitra kritis pemerintah, yang istiqamah mengawal kebijakan publik sekaligus berkolaborasi dalam pengembangan sumber daya manusia dan ekonomi kerakyatan.
“Kaderisasi, advokasi, dan positioning — ketiga hal ini harus menjadi acuan kader PMII di daerah,” pesannya.
Sementara itu, Ketua Cabang PMII Bulukumba, Syaibatul Hamdi, dalam pidato perdananya menegaskan bahwa pelantikan tersebut bukanlah akhir perjuangan, melainkan langkah awal untuk menguatkan peran PMII di Butta Panrita Lopi.
“Momentum pelantikan PMII Bulukumba bukanlah menjadi akhir dari perjuangan, tapi ini menjadi langkah awal untuk melakukan hal yang lebih di Butta Panrita Lopi yang kita cintai ini,” ujarnya lantang.
Ia menekankan pentingnya solidaritas dan kerja sama antarstruktur organisasi, mulai dari tingkat cabang hingga komisariat. Menurutnya, semangat kolektif menjadi kunci agar roda organisasi dapat berjalan optimal.
“Solidaritas dan kerja sama pengurus menjadi hal yang sangat utama dalam PMII Bulukumba ke depannya, mulai dari jajaran pengurus cabang sampai komisariat. Pengurusan ini tak bermakna tanpa kerja sama dari semua pihak, mulai dari mabincab sampai jajaran sahabat di komisariat,” tegasnya.
Syaibatul Hamdi juga mengajak seluruh kader untuk memassifkan kaderisasi sebagai pilar utama pengembangan sumber daya manusia dalam tubuh PMII.
“Tapi yang paling utama adalah mari kita massifkan kaderisasi karena ini menjadi ujung tombak PMII dalam membangun sumber daya manusia. Upgrade soft skill agar menjadi investasi untuk kader-kader PMII di mana pun berada,” pungkasnya.













