BULUKUMBA,BERANDA.NEWS- Rumah sakit atau klinik sangat penting untuk mengumpulkan data-data pasien, hanya saja dulu rumah sakit masih menerapkan dan menyimpan rekap data pasien secara manual menggunakan kertas.
Namun beda lagi dengan era sekarang, saat ini Fasilitas kesehatan sudah menggunakan metode yang lebih canggih dan terpadu (Digitalisasi) seperti penerapan Sistem Informasi Manajemen Rumah Sakit (SIMRS).
Melalui SIMRS maka akan memudahkan petugas medis dalam merekap data – data pasien dan manajemen rumah sakit.

Also Read
Saat ini, salah satu Klinik yang ada di Bulukumba juga bakal mengikuti perkembangan zaman. Klinik Spesialis Nurul salah satu klinik di Bulukumba yang bakal memiliki sistem manajemen rumah Sakit (SIMRS).
Kemunculan Big data seakan menjadi terobosan baru dalam memecahkan masalah dan meningkatkan mutu pelayanan di bidang kesehatan.
Selain itu, untuk memperbaiki kualitas dan utilitas Big data juga mampu memberikan wawasan dan mendorong kemampuan para penyedia pelayanan kesehatan dalam beradaptasi dengan teknologi.
“InsyaAllah kami di Klinik Spesialis Nurul bakal menerapkan Big Data dan E-Medical Record, tujuannya demi memudahkan untuk melacak kondisi kesehatan”, urai dr. Junaidi kepada Wartawan. Rabu, 21/4/2021.
Berikut kontribusi Big data di industri kesehatan.
1. Meminimalisir Kejadian yang Tidak Diinginkan. Dengan memanfaatkan Big data di sektor kesehatan dapat membantu pihak tenaga medis memberikan rekomendasi pengobatan sesuai diagnosa yang diderita oleh pasien secara tepat.
2. Mengurangi Biaya Pengeluaran,
Pengimplementasian Big data menjadi pilihan yang tepat untuk mengurangi pengeluaran. Teknologi dalam Big data dengan analisis yang berbasis cloud seperti Hadoop akan menciptakan dampak positif bagi rumah sakit/klinik.
3. Melacak Kondisi Kesehatan,
Saat ini penggunaan Big data dan analisis prediksi di industri kesehatan dapat membantu tenaga medis melacak tanda-tanda vital dan statistik dari keluhan pasien. Dengan digitalisasi catatan pasien dan rumah sakit/klinik, maka pasien dengan kondisi berisiko tinggi dapat lebih dibantu dan dipantau secara cermat. (Fdl)