Seruan Aksi Blokade Jalan Bululohe – Kindang Viral di Platform Media Sosial

Bulukumba, Beranda.News-Seruan aksi blokade jalan Desa Bululohe Kecamatan Rilau Ale menuju Kecamatan Kindang tersebar di beberapa media sosial

Aksi blokade direncanakan berlangsung pada hari Rabu, 17 April, pukul 12.00 WITA, setelah pasar Batukatopa.

Himbauan dalam seruan tersebut menyatakan, “Kami mengajak warga Desa Bululohe, Anrang, Tamaona, dan Kindang mohon partisipasinya terimakasih.”

Aksi blokade diorganisir sebagai bentuk protes dan kekecewaan terhadap penolakan usulan pembangunan ruas jalan Bontomanai-Kindang tanpa penjelasan yang memadai, padahal usulan tersebut telah masuk dalam prioritas perencanaan PUPR pada anggaran APBD 2024

Masyarakat merasa kecewa karena ruas jalan tersebut selalu diangkat dalam setiap Musrenbang di tingkat kecamatan Rilau Ale dan Kecamatan Kindang, dengan rencana pengerjaan pada tahun 2024 ini

Seperti yang di ungkapkan, Ilham, seorang pemuda dari Desa Anrang kepada media ini, menyatakan bahwa penolakan tersebut sudah menjadi rahasia umum karena sering disampaikan pada setiap Musrenbang bahwa jalan tersebut akan dikerjakan tahun ini

Menurutnya, Aksi tersebut digelar sebagai respons terhadap cemoohan terhadap gerakan pemuda Desa Anrang. Yang dianggap gila atas aksinya menanam pohon pisang di jalan

“Kami juga tidak senang dengan sekelintir orang yang pro Pemerintah menganggap gerakan kami menanam pisang di jalan dianggap orang gila, jadi mending kami perlihatkan kegilaan kami dengan blokade jalan.cetusnya

Meskipun demikian, mereka menekankan bahwa aksi tersebut bersifat damai, namun mereka juga menyatakan bahwa jika ada provokator, mereka tidak bertanggung jawab atas kejadian yang tidak diinginkan

Tak hanya itu, Mereka bersikeras untuk terus melakukan aksi hingga tuntutan mereka mendapat kejelasan, baik melalui blokade jalan maupun aksi di media sosial

Terpisah, sebelumnya, pihak Kabid Bina Marga PU Bulukumba, Muh Zain, menyatakan bahwa jika usulan pembangunan ruas jalan Bontomanai-Kindang ditolak pada usulan pertama, diajukan kembali pada usulan kedua tahun ini dengan rencana menggunakan dana Inpres (APBN). Namun, belum ada kejelasan mengenai pengumuman usulan tersebut