Beranda.News– Prestasi membanggakan kembali ditorehkan oleh mahasiswa Bulukumba di kancah internasional. Dhiya Lailatul Islami dan Astria Amanda, mahasiswa Pendidikan Bahasa Inggris Universitas Muhammadiyah Bulukumba, sukses meraih medali emas dalam kategori IYSA Grand Prize pada ajang ASEAN Innovative Science Environmental and Entrepreneur Fair (AISEEF) 2025.
Kompetisi bergengsi ini diselenggarakan oleh Indonesian Young Scientist Association (IYSA) dan berlangsung di Universitas Diponegoro, Semarang, pada 3–6 Februari 2025. AISEEF 2025 diikuti oleh peserta dari 15 negara dan 6 perguruan tinggi, mempertemukan inovator muda terbaik dari berbagai bidang. Negara peserta antara lain Maroko, Taiwan, Turki, Malaysia, Filipina, Uzbekistan, Korea, Iran, Amerika Serikat, dan Brasil.
Dalam ajang ini, Dhiya dan Astria memperkenalkan inovasi mereka, “Teh Mochy”, produk teh herbal yang dirancang untuk membantu mencegah penyakit liver.
Dhiya menjelaskan bahwa Teh Mochy terbuat dari kombinasi buah mengkudu, teh hijau, stevia, dan daun jeruk nipis, yang tidak hanya bermanfaat bagi kesehatan, tetapi juga memiliki rasa yang lebih modern dan nyaman dikonsumsi.
“Kandungan flavonoid dalam mengkudu dan teh hijau mampu mencegah peradangan, sementara stevia sebagai pemanis alami membantu mengurangi risiko diabetes,” ujar Dhiya, Kamis (6/2/2025).
Inovasi ini berhasil menarik perhatian para juri, mengantarkan Dhiya dan Astria meraih penghargaan tertinggi dalam kompetisi tersebut.
“Syukur alhamdulillah, kami berhasil meraih juara 1. Terima kasih atas doa dan dukungannya,” ungkap Dhiya
Kemenangan ini menjadi bukti bahwa mahasiswa Bulukumba, Sulawesi Selatan, mampu bersaing di tingkat global dengan menghadirkan solusi inovatif bagi kesehatan masyarakat.
Keberhasilan ini juga menjadi kebanggaan bagi Kabupaten Bulukumba dan khususnya Universitas Muhammadiyah Bulukumba. Prestasi ini diharapkan dapat menginspirasi mahasiswa lain untuk terus berkarya dan berkompetisi di ajang internasional.
Pemerintah Kabupaten Bulukumba pun terus memberikan pembinaan dan pendampingan kepada para inovator daerah. Saat ini telah dibentuk komunitas Innovation Café di Gedung Pinisi, sebagai wadah bagi inovator Bulukumba untuk berdiskusi dan berbagi pengalaman.