Bulukumba, Beranda.News- Pupuk bersubsidi selalu menjadi persoalan bagi petani di setiap musim tanam. Mulai dari kelangkaan hingga persoalan harga. Seperti yang terjadi di Desa Padang, Kecamatan gantarang, Bulukumba.
Para petani mulai khawatir padi mereka tak akan tumbuh subur bahkan gagal panen nantinya karena belum dipupuk. Sesuai perhitungan mereka, sudah saatnya padi dipupuk.
Seperti yang di ungkapkan petani Desa Padang ,Basri, Sudah saatnya padi yang ditanam di pupuk, bahkan sudah lewat 10 hari lebih pemupukan karena umurnya sudah masuk satu bulan, warna daun mulai kuning karena butuh asupan pupuk.

Also Read
Ia mengaku sudah kemana mana mencari pupuk subsidi jenis Urea 50 Kg , karena stok di kelompok tani tidak tersedia, bahkan pernah datang disalah satu agen di kota bulukumba membawah kartu tani, tapi namanya tidak terdaftar kata agen sehingga pulang dengan tangan kosong
“Pernah saya keliling cari pupuk di pengecer hingga ke agen, tapi tidak dapat pupuk subsidi sampai sekarang, buat apa itu kartu tani dibuat tidak bisa juga digunakan dengan alasan tidak terdaftar. Cetus Basri
Lanjut Basri, Tahun lalu masih bisa mendapat jatah pupuk subsidi dari kelompok, walau tidak sesuai kebutuhan,
” Tahun lalu dapat ji Pupuk subsidi dari kelompok, Hitungannya, satu hektar dapat 3 sak walau kebutuhan itu seharusnya 7 sak baru cukup, tapi itu sudah mending dari pada sekarang tidak ada sama sekali.Ujarnya
Masih dari Desa Padang, pengakuan salah satu petani bernama Syahril, ia mengatakan telah membeli pupuk bersubsidi dengan harga 155 Ribu per sak.
“Saya dapat ja pupuk subsidi jenis Urea, tapi harganya mahal sekali, 155 Ribu persaknya, terpaksa saya beli pupuk itu karna butuh sekali, ada penjual pakai mobil masuk waktu itu. kata Syahril
Iapun mengeluh ongkos bertani tidak sebanding dengan penghasilan saat panen. harga pupuk mahal sedangkan harga gabah menurun.
” Sebenarnya kita rugi ini bertani kalau di hitung ongkos dan harga gabah yang mengalami penurunan, harga pupuk mahal di tambah racun dan yang lain, sedangkan panen nanti pasti musim hujan tentu harga gabah turun lagi. Tapi mau apalagi sebagai warga kecil, yang penting ada buat dimakan untuk bertahan hidup. Ujarnya
Terpisah, pengakuan salah satu ketua kelompok tani yang enggan disebut namanya, ia mengaku pernah menjual pupuk Subsidi sampai harga 160 persak saat petani butuh dan pupuk masih kurang, namun sekarang masih menjual 140 ribu Persak karena kesepakatan bersama dengan para petani
Alasan dia menaikkan harga, karena di tempat agen pengambilan pupuk harganya sudah naik, yakni 125 ribu Persak.
“Kami pasti naikkan harga pupuk subsidi dari harga HET, alasannya jelas, di agen saja harga sudah di atas HET, Persak kami ambilkan 125 Ribu persak. Bebernya.
Padahal, berdasarkan Permentan Nomor 49 tahun 2021, harga HET pupuk urea Subsidi Rp 2.250 perkilo atau Rp.112.500 Persak. (Dirman)