Bulukumba, Beranda.News– Tak banyak orang peduli dan berkorban untuk sesamanya, apalagi soal ilmu pendidikan gratis, tentu hal tersebut berat dilakukan seseorang jika tidak memiliki jiwa yang ikhlas dan keinginan kuat untuk berbuat memanusiakan manusia
Seperti yang dilakukan oleh sosok guru bernama Rezki Sarib, S.Pd dia membangun sekolah gratis di kampung halamannya di Dusun Bungayya Desa Kindang, Kecamatan Kindang, Kabupaten Bulukumba karena keprihatinannya dengan dunia pendidikan
Berawal dari keprihatinan melihat anak sekolah dikampungnya, tiap hari harus tempuh jarak berkilo meter ke sekolah, karena letak sekolahnya ada di kampung sebelah, sedangkan jalan rusak parah tidak mampu dilewati kendaraan, dimana jalan tersebut tidak pernah mendapatkan perhatian khusus dari pemerintah setempat dan daerah.

Also Read
Dengan kondisi itu, banyak anak putus sekolah dikampungnya karena tidak mampu lagi berjalan kaki tiap hari kesekolah menempuh jalan berbatuan dan tebing
Melihat kondisi tersebut, kata Rezki, Dari situ tergerak hatinya untuk membangun sekolah gratis yang diperuntukan bagi anak-anak dikampungnya
Sekolah yang dibangun dari biaya pribadi dan bantuan warga sekitar dinamakan Mis Assaddiyah kindang yang terletak
di kaki pegunungan Bawakaraeng dan Lompo Battang tepatnya di dusun Bungayya, Desa Kindang, kec. Kindang, Kab. Bulukumba.
Sekolah yang beralaskan tanah dan dinding kayu itu didirikan pada tahun 2015 silam. Hingga saat ini telah menamatkan Ratusan peserta didik
Sekolahnya berbasis Madrasah Ibtidaiyah swasta itu, didekatnya kini Telah dibangun sekolah Paud untuk anak-anak usia dini
“Saya bikin sekolah karena prihatin sama anak-anak di kampung, kalau mau sekolah jauh harus jalan kaki beberapa kilometer Setiap hari dan untuk anak usia dini, sekarang telah di bangunankan PAUD” kata Rezki.
Lanjut Rezki, dia mengatakatan, punya mimpi besar kepada anak-anak di kampungnya, Dia tidak mau ada anak putus sekolah dan berjalan berkilo-kilo meter untuk mendapatkan pendidikan yang layak dan berharap masa depan anak anak yang telah mendapatkan ilmu pendidikan sebagai jembatan menjadi orang yang sukses dan membanggakan kampung halaman dengan prestasi
“Rata-rata orang disini kurang mampu, makanya saya mendirikan sekolah untuk warga, tidak perlu bayar yang penting anaknya sekolah” kata Rezki

Rezki dengan niat baiknya hanya ingin anak-anak di dusun bungayya tidak putus sekolah karena kekurangan biaya. Namun impian besarnya itu tidak berjalan mulus, keterbatasan dana yang di miliki belum cukup membangun atau menambah ruang kelas untuk anak-anak di dusun bungayya, sedangkan setiap tahunnya peserta didik terus bertambah
“Ada rencana bangun lagi ruang kelas, mengingat peserta didik tiap tahunnya bertambah dan untuk kenyamanan peserta didik, rencananya akan melakukan Renovasi bangunan sekolah,, ruang kelas dilantai, dinding kayu di ganti pasangan batu, Atap seng yang sudah bocor di ganti, kasihan anak anak harus bergantian masuk kelas, bahkan seringkali satu kelas dibagi dua agar tetap bisa belajar, padahal anak-anak ini punya antusias belajar yang tinggi tapi tidak di tunjang dengan fasilitas yang memadai, namun masalahnya saat ini keterbatasan dana semoga ada Dermawan mau berbagi, karena kami selalu terbuka bagi siapun yang ingin membantu, demi masa depan generasi pelanjut”.ujarnya
Selain renovasi, Mis Assaddiyah juga kekurangan tenaga pengajar, saat ini hanya ada 7 pengajar, terdiri dari 5 perempuan dan 2 laki-laki itupun mereka sudah Dwi fungsi untuk mengajar MIs Assaddiyah dan Paud yang ada di kampung tersebut.
“Pengajar juga kurang karena orang disini kebanyakan sekolahnya cuma sampai SD, makanya dari kejadian sosial inilah saya bertekad kuat, biar nanti mereka anak-anak di kampung ini kalau sudah lulus, bisa lanjut ke SMP kemudian SMA dan lanjut kuliah, kalau sudah selesai kan bisa kembali mengajar lagi di sini”.
Rezki sosok guru luar biasa itu tidak pernah berhenti mengejar pintu rezeki untuk membangun sekolah bagi anak-anak di dusun bungayya, beliau selalu berjuang untuk merekahkan senyum anak-anak dusun bungayya layaknya bunga musim semi.
“Kita semua bisa menjadi orang-orang baik yang membantu merekahkan senyum anak-anak terkuhsus di dusun bungayya dengan saling merangkul membangun tempat pendidikan.
Karena menurut nya, Sebaik-baik manusia adalah yang paling bermanfaat bagi sesama manusia” Tutup Rezki