BULUKUMBA, BERANDA.News- Musim tanam padi tahun ini, disejumlah wilayah di kabupaten Bulukumba petani teriak pupuk langka padahal sudah memasuki masa pemupukan awal tanaman padi.
Namun kenyataannya, kelangkaan atau ketersedian stok pupuk tidak berkurang bahkan banyak pupuk subsidi masuk di Agen (Distributor).
Begitu juga terkait tidak adanya ketersediaan pupuk Subsidi karna belum delivery Order (DO) hal tersebut juga tidak benar.

Also Read
Sebab, Distributor sudah lama DO bahkan dari Minggu lalu sudah penyaluran ke pengecer.
Hal tersebut di ungkapkan Direktur CV.Hidayat, Hj.Hamrawati yang merupakan distributor resmi di kabupaten Bulukumba. Saat di temui dikantornya, Jalan Kusuma Bangsa. Senin (11/01/2020)
Menurut dia pupuk non Subsidi dibulukumba tidak pernah langka di Bulukumba, hanya saya penyalurannya harus sesuai aturan.
“Tidak pernah ji langka pupuk disini, minggu lalu saya terima 200 ton dan itu sudah di salurkan kepengecer, minggu ini akan masuk lagi 500 ton, jadi tidak mungkin langka.
Hanya saja, kata dia, kelangkaan pupuk yang diteriakkan oleh petani mungkin saja ulah pengecer dan kelompok tani yang tidak menyalurkan kepada petani yang telah terdaftar e-RDKK dan pengawasan yang kurang.
“Yang jelas kami sudah salurkan pupuk Subsidi kepengecer, jika ada laporan kami dapat pengecer tidak memberi petani yang berhak menerima pupuk karna sudah terdaftar E-RDKK, kami akan beri sanksi dengan stop memberi pupuk subsidi. Tegasnya
Namun saat di tanya kuota pupuk subsidi untuk satu Desa, Hamrawati seperti menutup nutupi, bahkan tidak mau memperlihatkan data E-RDKK dan kuota setiap desa tanpa alasan yang jelas.
“Kami tidak mau memperlihatkan data kuota pupuk setiap desa, yang jelas pupuk ada sama pengecer, sebab data itu rahasia kami sebagai distributor. Tuturnya.
Sekedar diketahui, harga Pupuk Subsidi sesuai HET Rp. 112.500 jika diatasnya perlu dipertanyakan. (Dirman)