Bulukumba, Beranda.news- Kuliah Nyata Tematik Universitas Hasanuddin (KKNT Unhas) Angkatan 108 Bulukumba posko 04 menggelar sosialisasi pengolahan limbah kulit buah kakao menjadi kompos dan pakan ternak di Desa Baji Mininasa, Kecamatan Rilau Ale, Kabupaten Bulukumba, Sabtu (30/7).
Sosialisasi pengolahan limbah kulit buah kakao bertujuan agar masyarakat dapat
memanfaatkan limbah kulit kakao.
Kegiatan ini terdiri dari tiga sesi yaitu
pembuatan bakteri lokal (IMO), pengolahan kompos dan pembuatan pakan.

Also Read
Kegiatan ini dipandu mahasiswa KKNT Unhas Syamsuddin dan Rahmat yang
dihadiri Kepala Desa Bajiminasa, Tokoh Masyarakat serta Kelompok Tani.
Syamsuddin menjelaskan kondisi lahan perkebunan kakao didesa Baji Minasa dan
dampak negatif yang ditimbulkan oleh limbah kulit buah kakao.
“Limbah kulit buah kakao perkebunan dibiarkan begitu saja tanpa adanya pengolahan lanjutan
sedangkan limbah kulit kakao dapat menjadi penyebab pencemaran bau, penghambat tumbuh tanaman dan yang paling penting berpotensi besar menjadi sarang hama” jelas Syam, sapaan akrabnya.
Selain itu, Syam menambahkan kegunaan IMO dalam pertanian alami dan pembuatan kompos.
“IMO sangat berguna bagi pertanian karena sangat kuat dan efektif. Pertanian Alami menganjurkan penggunaan IMO karena mikroorganisme terbaik adalah yang berasal dari lingkungan setempat. IMO merupakan starter
dalam pembuatan kompos kulit buah kakao,” ujarnya.
Lanjut Syam menjelaskan, keuntungan kompos dari kulit buah kakao. “Proses pembuatan yang sederhana dapat memangkas biaya yang dikeluarkan pada saat pemupukan. Penggunaan kompos KBK yang berkelanjutan dapat memperbaiki struktur tanah, mikroorganisme tanah sehingga dapat memperpanjang masa hidup tanaman perkebunan,” pungkasnya.
Ditambahkan Rahmat, menurut dia, limbah kulit buah kakao dapat diolah menjadi
pakan ternak. ”Limbah kulit buah kakao dapat diolah menjadi pakan ternak alternatif dengan melakukan fermentasi,” ujarnya.
Rahmat juga berharap dengan sosialisasi ini petani dapat memanfaatkan limbah
pertanian dengan optimal.
“Harapam kami, Pemanfaatan limbah pertanian menjadi pakan ternak untuk membuka peluang meningkatkan integrasi peternakan-perkebunan,” Ujarnya.