Bulukumba, Beranda News- Turnamen Bupati Cup II di Bulukumba harus menghadapi penundaan yang tidak terduga akibat insiden kericuhan yang terjadi antara pemain dan wasit. Video insiden ini bahkan sempat viral di media sosial, memantik perbincangan luas di masyarakat.
Kericuhan ini terjadi selama pertandingan antara Kecamatan Gantarang dan Ujungbulu, yang hingga saat ini belum bisa dilanjutkan. Kontroversi muncul karena kedua tim menolak menerima sanksi diskualifikasi.
Pemain dari Gantarang dituduh melakukan pemukulan terhadap wasit, sementara pemain dari Ujungbulu diduga menggunakan pemain dari luar kabupaten yang identitasnya tidak terdaftar di Capil (Catatan Sipil).

Also Read
Setelah beberapa hari berlalu, melalui mediasi dan musyawarah, akhirnya semua kecamatan yang terlibat dalam turnamen ini sepakat. Pertandingan antara dua kecamatan ini akan dilanjutkan dengan menggunakan sisa waktu yang tersedia 40 menit. Ujungbulu akan memulai pertandingan dengan keunggulan satu gol, pemain Gantarang yang mendapat kartu merah tidak diizinkan bermain, dan dua pemain Ujungbulu yang terbukti bukan warga setempat juga dilarang tampil di lapangan.
Namun, setelah permasalahan ini terselesaikan, muncul masalah baru. Wasit yang seharusnya memimpin pertandingan Bupati Cup II enggan melanjutkan tugasnya. Ini menjadi kendala serius dalam melanjutkan turnamen.
Jufri, yang merupakan perwakilan dari Askab, mengungkapkan kekhawatirannya terhadap keputusan wasit ini. Dia menyatakan, “Wasit Bulukumba tidak ada yang mau memimpin pertandingan Bupati Cup II lagi, mungkin dengan alasan trauma. Namun, sebagai wasit, mereka harus bersedia memimpin kembali saat semua pihak telah sepakat untuk melanjutkan turnamen. Kami berharap wasit Bulukumba mau kembali memimpin, karena jika tidak, sanksi akan menunggu mereka.”
Sementara itu, rencananya turnamen Bupati Cup akan dilanjutkan besok, pada tanggal 5 September 2023. Jika wasit Bulukumba tetap tidak bersedia memimpin, Askab akan menggunakan wasit dari Asprov sul-sel sebagai penggantinya.
“Kami di Askab memiliki rencana untuk menggunakan wasit Asprov Makassar jika wasit Bulukumba tidak bersedia. Ini adalah langkah yang kami ambil untuk memastikan kelancaran turnamen,” kata Jufri.
Semua pihak berharap agar situasi ini dapat segera diselesaikan sehingga turnamen Bupati Cup II dapat berlanjut dengan aman dan fair. Kepentingan para pemain dan masyarakat Bulukumba yang telah lama menanti pertandingan ini menjadi prioritas utama dalam proses penyelesaiannya