Bulukumba, Beranda.News– Dinas Informatika dan Persandian (Diskominfo) Kabupaten Bulukumba gelar Talk Shaw mendiskusikan tentang money politik yang menempatkan Kabupaten Bulukumba keperingkat kedelapan nasional hasil rilis dari Badan pengawasan pemilu Bawaslu RI
Talk Show ini disiarkan langsung oleh radio SFL FM Suara Panrita Lopi Bulukumba, serta disiarkan secara langsung melalui akun media sosial YouTube dan Facebook.
Menjadi narasumber pada kegiatan itu, Humas Bawaslu Bulukumba Awaluddin, Komisioner KPU Wamil Nur, Kepala Badan Kesatuan Bangsa dan Politik Bulukumba,Ahmad Arfah dan Ketua Join Bulukumba Dirman.

Also Read
Turut hadir, Kadis Kominfo Daud kahal, Panwascam, PPK, Organisasi kemahasiswaan, ormas dan penyelenggara badan Adhoc
Tema pada talk Shaw itu “menghapus Stigma negatif Bulukumna lawan politik uang dan upaya mewujudkan pemilu yang bermartabat
Para narasumber bersepakat untuk berkolaborasi melawan politik uang, walaupun belum bisa menghilang politik uang tetapi setidaknya bisa mengurangi praktik politik uang di Bulukumba
Menurut Awaluddin humas Bawaslu, temuan tentang rawan praktik money politik di Bulukumba itu karena banyaknya laporan warga, dan itu by data
Hal itu sempat di protes oleh salah satu peserta Wawan laode yang mengatakan bahwa Bulukumba di tempatkan pada posisi kedelapan rawan politik uang itu dianggap rekayasa, Karna Bawaslu RI tidak menjelaskan secara rinci apa yang menjadi dasar Bawaslu RI menempatkan bulukumba pada urutan kedelapan nasional rawan politik uang.
Namun pada kesimpulan, semua pihak pada kegiatan itu sepakat bahwa Money politik di Bulukumba harus bersama sama memeranginya, agar stigma negatif itu bisa menjadi positif.
“Talk Shaw” yang diadakan oleh Diskominfo Bulukumba ini telah memicu beragam tanggapan dari publik melalui akun Facebook SFL FM Panrita Lopi. Dengan lebih dari 5000 orang yang melihatnya, sepertinya acara ini telah berhasil menarik perhatian banyak orang dan memicu diskusi yang beragam, termasuk tentang isu politik uang. Ini menunjukkan pentingnya ruang publik dalam mendiskusikan isu-isu kritis dalam politik