Bulukumba, Beranda News– Mendukung program nasional untuk mewujudkan generasi emas, Pemerintah Desa Tamaona, Kecamatan Kindang, menggelar penyuluhan pencegahan stunting pada Jumat, 15 Desember 2023.
Kegiatan dihadiri puluhan peserta perempuan, termasuk ibu dan belum menikah, dengan pemateri seperti Kepala Puskesmas Borongrappoa, Bidan Desa, dan Camat Kindang.
Upaya serius dilakukan untuk tingkatkan pemahaman masyarakat tentang pentingnya pencegahan stunting, terutama di kalangan ibu hamil dan perempuan.

Also Read
Kepala Desa Bustan dalam sambutannya menyampaikan bahwa pemerintah Desa Tamaona telah mengalokasikan anggaran selama 3 tahun untuk pencegahan stunting
“Perlu kami sampaikan, pemerintah desa aktif dalam upaya pencegahan stunting di Desa Tamaona. Selama 3 tahun terakhir, kami terus menganggarkan untuk penyuluhan dan memberikan barang seperti susu, vitamin, dan obat-obatan,” katanya.
Ia berharap melalui program ini, kedepan masyarakat Tamaona tidak ada lagi terdeteksi stunting. Karena tahun ini, Menurut laporan dari bidan di desa mencatat satu anak terkena stunting
” Harapan kami pemerintah Desa, Tahun Depan tidak ada lagi anak di Desa Tamaona terkena Stunting.Harapnya
Pada Penyuluhan Pencegahan Stunting itu, Camat Kindang, Andi Muh Arfah, memberikan wawasan tentang dampak stunting dan langkah-langkah preventif, menjelaskan bahwa stunting adalah prioritas program nasional dan pemerintah desa
“Pencegahan stunting ini adalah program nasional yang harus diprioritaskan oleh pemerintah desa, karena menyangkut generasi masa depan bangsa yang cerdas dan sehat,” katanya.
Kepala Puskesmas Borongrappoa, Baharuddin, memberikan informasi kesehatan yang relevan, membawa pengetahuan praktis dalam pencegahan stunting, terutama pada kehamilan dan perawatan ibu hamil.
Sebagaimana dijelaskan, pencegahan stunting dilakukan saat ibu masih gadis atau setelah menikah
Menurut teori kesehatan, stunting pada anak dipengaruhi oleh kesehatan ibunya, baik saat masih gadis maupun setelah menikah
“Secara teori kesehatan, anak stunting itu pengaruh dari ibunya yang kurang menjaga pola makan dan kesehatan, baik dia masih gadis maupun setelah menikah,” katanya.
Lanjut Baharuddin, stunting pada anak dapat terjadi karena kekurangan gizi kronis, kurangnya asupan nutrisi selama pertumbuhan kritis, infeksi berulang, dan lingkungan tidak mendukung, menghambat pertumbuhan fisik dan perkembangan otak anak
Bidan Andi Titin Rahmi dalam materinya, stunting pada anak dapat dicegah dengan perbaikan asupan nutrisi, seperti zat besi, asam folat, dan protein. Memberikan ASI hingga usia 6 bulan, makanan kaya Vitamin A dan D, menjaga kebersihan makanan, memberikan MPASI secara tepat waktu, serta mengajak anak beraktivitas fisik.
Pada kegiatan penyuluhan stunting, pemerintah Desa memberikan susu dan vitamin untuk anak dan ibu hamil, serta obat-obatan. Pemdes juga menyerahkan alat pengukur stunting kepada bidan Desa