BEM FKIP Unismuh Makassar Kerjasama KPU Sulsel Gelar Dialog Publik

Makassar, Beranda.News — Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) Fakultas Keguruan Ilmu Pendidikan (FKIP) Universitas Muhammadiyah Makassar, bekerjasama dengan KPU Provinsi Sulawesi Selatan mengelar kegiatan dialog publik.

Kegiatan ini dilaksanakan di Kampus Unismuh Makassar lantai dua muktamar muhammadiyah (balai sidang).

Menurut, Dekan FKIP Unismuh Makassar Erwin Akip, dalam sambutannya mengapresiasi terkiat kegiatan yang di laksaanakan oleh BEM FKIP Unismuh Makassar yang berkolaborasi dengan KPU Sulsel.

“Tentunya ini menjadi kegiatan pertama kalinya dilaksanakan oleh lembaga eksekutif mahasiswa atau lembaga kemahasiswaan,” ucap dia.

Lebih lanjut, menyampaikan hal ini, kata dia menjadikan ajang, mahasiswa sebagai elemen yang berintelektual kritis menjadi partisipan aktif dalam mengawal kelancaran dan kejujuran pemilu 2024.

“Walaupun tentunya kita adalah fakultas keguruan dan ilmu pendidikan, tidak menutup kemungkin aspek-aspek politik menjadi bahan kajian dalam setiap aktivitas proses belajar mengajar di beberapa jurusan, termasuk, jurusan pendidikan PPKN dan Sosiologi,” kata dia.

Kegiatan ini diikuti 310 peserta dari beberapa perguruan tinggi yang ada di sulawesi selatan, termasuk UIN, UNM, STIEM Bongaya dan beberapa perguruaan tinggi lainnya.

Kegiatan dialog publik ini mengusung tema ”membangun kesadaran  politik mahasiswa dalam menyambut pemilu 2024″.

Sementara itu, Taufik Usman selaku Sekertaris Umum  BEM FKIP Unismuh Makassar dan merupakan salah satu mahasiswa pendidikan sosiologi, mengatakan bahwa kegiatan dialog publik ini, adalah salah satu upaya meningkatkan kualitas SDM Mahasiswa untuk bagaimana lebih progresif merespon beberapa aspek yang lebih kepada money politik menuju pemilu 2024.

“Sehingga melalui kegiatan dialog publik ini, kita (mahasiswa) perlu menjadi bagian garda terdepan untuk membangun kesadaran suluruh elemen masyarakat indonesia khususnya di lingkup kampus-kampus yang ada di sulsel. Sesuai dengan tema kegiatan,” kata dia.

Dengan menghadirkan empat narasumber utama dari akademisi DR Pantja Nurwahidin, pengamat politik DR Andi Luhur Prianto,  tokoh pemuda IMM Sulsel Ilmiawan l dan komisioner KPU Sulsel. (**)