Bulukumba – Ratusan warga yang tergabung dalam Aliansi Masyarakat Bulukumpa Bersatu menggelar aksi unjuk rasa di depan Mapolres Bulukumba pada Senin, 17 Maret 2025.
Mereka menyuarakan ketidakpuasan terhadap kinerja kepolisian yang dinilai gagal memberikan keadilan serta tidak maksimal dalam melayani masyarakat.
Massa aksi menuntut Polres Bulukumba segera menangkap pelaku pengeroyokan Ketua APDESI Bulukumba, Rais Abd Salam, yang terjadi di Desa Malewang pada 4 Maret 2025. Insiden tersebut berlangsung saat pembukaan segel kantor desa.

Also Read
Hingga lebih dari 10 hari pasca-kejadian, kepolisian belum berhasil menangkap satu pun pelaku. Hal ini menimbulkan kecurigaan di kalangan warga akan adanya dugaan kongkalikong antara aparat kepolisian dengan pihak terduga pelaku.
“Kejadian ini berlangsung di depan petugas, tetapi sampai sekarang tidak ada satu pun yang ditangkap. Ini membuat masyarakat semakin tidak percaya kepada kepolisian,” ujar salah satu orator aksi, Asdar.
Ia bahkan menyebut kredibilitas Polres Bulukumba telah runtuh.
“Masa menangkap pelaku saja sulit? Jangan ajari masyarakat menjadi preman. Jika pembiaran seperti ini terus terjadi, desa-desa lain bisa ikut-ikutan melakukan perlawanan terhadap pemerintah dan aparat,” tegasnya.
Menanggapi tuntutan massa, Wakapolres Bulukumba, Kompol Syafaruddin, menyatakan bahwa pihaknya telah mengerahkan sekitar 100 personel ke Desa Benteng Malewang untuk menangkap para pelaku.
“Sudah dua hari kami berada di Desa Benteng Malewang. Hari ini kami turunkan 100 personel, namun para terduga pelaku sudah lebih dulu melarikan diri sebelum kami tiba,” ujarnya.
Ia menambahkan bahwa pihak kepolisian telah memetakan lokasi tempat tinggal para pelaku serta kekuatan mereka.
“Selama dua hari ini, kami telah memetakan Desa Benteng Malewang, lokasi persembunyian para pelaku sudah diketahui, begitu pula potensi perlawanan mereka. Sekarang tinggal menunggu waktu yang tepat untuk melakukan eksekusi penangkapan,” jelasnya.