JAKARTA, Beranda.News — Dalam upaya memperkuat kontribusi generasi muda terhadap agenda pembangunan nasional, Pengurus Himpunan Mahasiswa Islam (HMI) Cabang Bulukumba melakukan silaturahmi ke Kementerian Perhubungan, tepatnya di Sekretariat Jenderal Direktorat Jenderal Perhubungan Laut.
Pertemuan yang berlangsung di Gedung Karsa, Kementerian Perhubungan, itu menjadi ruang dialog produktif antara organisasi kemahasiswaan dan pemerintah mengenai masa depan sektor kemaritiman serta peran pemuda menuju Indonesia Emas 2045.
Kegiatan silaturahmi tersebut membahas berbagai isu strategis di bidang kelautan, mulai dari konektivitas antarpulau, penguatan literasi maritim, peningkatan kapasitas sumber daya manusia muda, hingga peran mahasiswa dalam menumbuhkan budaya keselamatan dan keberlanjutan laut. Seluruh agenda itu dinilai penting bagi pengembangan pemuda dan masyarakat Bulukumba yang dikenal sebagai daerah maritim dan pelaut.

Also Read
Pertemuan berlangsung dalam suasana hangat dan konstruktif, dengan semangat kolaborasi untuk mendorong kemajuan daerah dan nasional.
Sekretaris Direktorat Jenderal Perhubungan Laut, Lollan Panjaitan, menyambut langsung kunjungan pengurus HMI Cabang Bulukumba. Ia menegaskan bahwa pembangunan sektor maritim Indonesia membutuhkan keterlibatan aktif generasi muda.
“HMI memiliki energi intelektual dan jaringan luas yang perlu diberdayakan. Kolaborasi perlu dijahit agar diharapkan melahirkan gagasan, inovasi, dan aksi nyata dalam mendukung transportasi laut yang inklusif, aman, dan berkeadilan,” ujarnya. Senin 9/12/25
Sementara itu, perwakilan HMI Bulukumba, Asdar, menyebut kunjungan ini sebagai momentum penting untuk memperkuat posisi pemuda sebagai agent of change dan social control.
“Pemuda tidak boleh hanya berdiri di pinggir sejarah. Kita harus hadir, terlibat, dan memberi kontribusi terhadap agenda Indonesia Emas, terutama pada isu-isu kemaritiman yang sangat dekat dengan identitas bangsa dan masyarakat Bulukumba,” katanya.
Dalam pertemuan tersebut, kedua pihak juga membahas sejumlah rencana kerja sama, antara lain program pengembangan kapasitas dan literasi kemaritiman bagi mahasiswa, pelatihan keselamatan transportasi laut, kajian strategis kebijakan maritim nasional, serta edukasi publik mengenai budaya maritim dan keberlanjutan lingkungan pesisir.
Silaturahmi ini diakhiri dengan komitmen bersama untuk mendukung program yang berdampak nyata bagi masyarakat dan generasi muda. Pertemuan tersebut tak hanya menjadi ajang komunikasi, tetapi juga langkah konkret memperkuat ekosistem pemuda dalam mendukung visi Indonesia sebagai poros maritim dunia.













