BULUKUMBA, Beranda. News — Ratusan warga Dusun Mattoanging dan Dusun Batang-batang, Desa Anrang, Kecamatan Rilau Ale, menggelar pertemuan sekaligus uji lokasi pada Minggu (21/12/2025).
Dalam forum musyawarah tersebut, masyarakat menyatakan penolakan keras terhadap rencana masuknya salah satu institusi pemerintah yang disebut hendak melakukan peninjauan lokasi di kawasan Hutan Desa Anrang untuk pembangunan Yon TP.
Penolakan itu disampaikan warga dengan alasan kawasan dimaksud memiliki legalitas dari pemerintah sebagai lokasi atau hak kelola masyarakat setempat.

Also Read
Lahan tersebut selama puluhan tahun menjadi sumber penghidupan warga yang menggantungkan aktivitas pertanian dan ekonomi keluarga di atas tanah masing-masing.
Salah seorang warga, Abd. Azis, yang mewakili masyarakat, menyampaikan sikap tegas dalam pertemuan tersebut.
“Jangan coba2 ada lagi Pihak pihak manapun yang masuk ke lahan ini Untuk meninjau ninjau lokasi, kami bersama masyarakat akan menolak keras dengan hal ini, Bahkan kami semua siap Nyawa kami melayang”, katanya Minggu 21 Desember 2025.
Nada serupa juga disampaikan perwakilan Tokoh pemuda, Ilham. Ia menegaskan bahwa masyarakat tidak akan memberi ruang bagi pihak mana pun untuk kembali melakukan peninjauan di kawasan tersebut.
“Bahwa darah Kami Halal di tumpahkan Disini, Ini tanah kami, ini lahan kami yang sudah berpuluh-puluh tahun tempat kami makan, dan menjaga kelangsungan hidup Kami disini, siapapun yang mencoba Untuk datang kembali kesini meninjau untuk pembangunan Yon TP Maka Masyarakat Mattoanging dan Batang-batang Siap Menyerahkan Nyawanya,” tegasnya.
Sementara beberapa warga Teriak, “Ini Tanah Kami, Ini tempat hidup kami, jangan ganggu kami”
Berdasarkan pantauan di lokasi, sekitar 500 orang menghadiri musyawarah antar warga. Pertemuan tersebut menjadi wadah penyampaian aspirasi sekaligus penegasan sikap kolektif warga Dusun Mattoanging dan Dusun Batang-batang yang secara bulat menolak rencana pembangunan Yon TP di kawasan Hutan Desa Anrang.
Untuk diketahui, Yon TP merupakan singkatan dari Batalyon Infanteri Teritorial Pembangunan, satuan baru di bawah Tentara Nasional Indonesia Angkatan Darat yang dibentuk untuk mendukung pembangunan nasional, khususnya pada sektor ketahanan pangan, energi, dan kesejahteraan masyarakat. Satuan ini dirancang memiliki prajurit dengan keahlian ganda, baik militer maupun sipil, seperti pertanian dan kesehatan, untuk mendukung pembangunan di wilayah pedesaan.













