Bulukumba, Beranda.News – Pemerintah Desa (Pemdes) Tamaona, bekerja sama dengan Puskesmas Borongrappoa, menggelar kegiatan penyuluhan tentang penyakit menular. Kegiatan ini dilaksanakan di Aula Kantor Desa Tamaona pada Selasa, 12 November 2024, dan menghadirkan pemateri Nurmiati, S.Kep., Ns., PLT Pimpinan BLUD/UPT Puskesmas Borongrappoa, serta Andi Ahdiar, S.Kep.
Penyuluhan tersebut dihadiri oleh Kepala Desa Tamaona, Bustan, para kader Posyandu, serta puluhan warga desa. Dalam sambutannya, Kepala Desa Bustan menyampaikan bahwa tujuan penyuluhan ini adalah memberikan pemahaman kepada masyarakat tentang bahaya penyakit menular dan cara pencegahannya.
“Kegiatan ini dilaksanakan agar warga bisa mencegah penyebaran penyakit menular. Oleh karena itu, penting bagi kita semua untuk waspada sejak dini,” ujar Bustan.

Also Read
Nurmiati, S.Kep., Ns., PLT Pimpinan BLUD/UPT Puskesmas Borongrappoa, juga mengapresiasi inisiatif Kepala Desa Tamaona dalam mengadakan penyuluhan ini. Menurutnya, kegiatan tersebut sangat membantu masyarakat serta pihak puskesmas dalam menyebarkan informasi yang penting.
“Dari 12 desa di Kecamatan Kindang, Desa Tamaona menjadi desa pertama yang mengadakan penyuluhan semacam ini. Kegiatan ini sangat membantu kami dalam memberikan edukasi kepada masyarakat tentang penyakit menular,” katanya.
Dalam penyuluhan, pemateri menjelaskan bahwa penyakit menular adalah penyakit yang dapat berpindah dari satu individu ke individu lain, baik secara langsung maupun tidak langsung, yang disebabkan oleh agen infeksius seperti bakteri, virus, jamur, atau parasit.
Andi Ahdiar, S.Kep., menambahkan beberapa contoh penyakit menular, di antaranya:
Influenza – Menyebabkan gejala seperti demam, batuk, dan sakit tenggorokan.
Tuberkulosis (TBC) – Infeksi bakteri yang terutama menyerang paru-paru.
Demam Berdarah Dengue (DBD) – Disebabkan oleh virus dengue yang ditularkan melalui gigitan nyamuk Aedes aegypti.
Hepatitis – Infeksi virus yang memengaruhi hati.
Penyuluhan ini juga menekankan pentingnya pencegahan penyakit menular melalui praktik kebersihan yang baik, vaksinasi, penggunaan masker, serta menjaga jarak sosial bila diperlukan. Edukasi kesehatan di masyarakat diharapkan dapat meningkatkan kesadaran dan mengurangi penyebaran penyakit tersebut.
Namun, Andi Ahdiar juga menekankan bahwa masyarakat tidak perlu menghindari penderita penyakit TBC agar mereka tidak merasa terkucilkan. TBC adalah penyakit yang dapat disembuhkan dengan pengobatan yang tepat. Hanya saja, masyarakat perlu berhati-hati, misalnya dengan tidak berbagi alat makan dan minum dengan penderita TBC, untuk mencegah penularan.