Bulukumba, Beranda.News-Lebaran tahun ini di Desa Bontonyeleng, Kecamatan Gantarang, diwarnai oleh air mata saat shalat Ied dilaksanakan di Lapangan Gella Palioi. Khatib yang memberikan ceramah menyentuh hati dengan menyampaikan pesan tentang pentingnya bakti kepada orang tua. Dia menyoroti betapa sia-sianya seseorang yang mengabaikan orang tua yang masih hidup tanpa memberikan kebahagiaan kepada mereka
Tak hanya itu, Khatib juga menyoroti pentingnya mendoakan orang tua yang telah meninggal dunia, terutama di momen Lebaran. Dia mengingatkan bahwa di hari yang penuh berkah ini, orang tua yang telah tiada masih menanti-nanti kiriman doa dari anak-anaknya
“Momen lebaran adalah waktu yang sangat berarti bagi orang tua yang telah meninggal dunia. Mereka mengharapkan kiriman doa dari kita, anak-anaknya, namun betapa sedihnya jika kita lalai mengirimkan doa kepada mereka,”

Also Read
“Betapa sedihnya kita jika kita ditinggalkan oleh orang tua. Tahun lalu kita masih bersama saat Lebaran, namun tahun ini kita harus merayakannya tanpa kehadiran mereka. Ujar Khatib
Terlebih lagi, khatib menyinggung tentang kematian yang akan dihadapi oleh setiap manusia yang berada di atas bumi ini.
Perkataan Khatib tersebut menusuk hati banyak jemaah yang hadir. Mereka teringat akan kasih sayang orang tua dan merasa terdorong untuk lebih memperhatikan dan menghormati orang tua mereka, baik yang masih hidup maupun yang telah meninggal.
Bahkan seakan penyelasan hadir pada hati setia jamaah yang hadir, mungkin mereka mengingat akan dosa dosa kepada orang tuanya atau mereka merasa kehilangan cinta dan sayang ibu yang telah meninggal duni
Setelah shalat selesai, suasana Lapangan Gella Palioi terasa haru. Banyak yang terlihat mengusap air mata mereka, merenungkan pesan yang disampaikan Khatib tadi. Di tengah riuhnya suasana Lebaran, kehadiran air mata menjadi pengingat akan nilai-nilai kekeluargaan dan bakti kepada orang tua, yang tidak boleh dilupakan dalam kehidupan sehari-hari














