BULUKUMBA,BERANDA.News-Sebuah perjuangan seorang kakak beradik di Bulukumba kini membuahkan hasil yang menakjubkan, mereka berhasil mewujudkan impianya menjadi seorang PNS diusia yang masih muda.
Hari ini tanggal 16 februari 2021, keduanya ikuti pengambilan sumpah dan menerima SK sebagai abdi Negara dari Bupati Bulukumba.
Mereka adalah Nurasma Hasni dan Nurhidayah, warga kelurahan Borongrappoa, Kec.Kindang, Bulukumba. Anak dari pasangan H.Sato dan Hj.Hamsina (Hamo)

Also Read
Berjuang bersama ribuan orang bukanlah hal mudah berada pada posisi berhasil (Lolos), Namun kedua perempuan bersaudara itu, membuktikan kemampuannya, Mereka lolos secara profesional menjadi PNS setelah berjuang melalui beberapa proses tahapan tes seleksi CPNS di kantor BKN Regional kota Makkassar pada akhir tahun 2018 yang lalu
Dari informasi yang didapat media ini, Dua bersaudara ini memang dikenal cerdas, baik, Saleha, bahkan keduanya dikenal kompak.dan saling support.
Diketahui Nurasma Hasni yang merupakan seorang kakak, ia mendaftar dengan formasi guru Agama di Sekolah Menengah Pertama (SMP) 25 Bulukumba, Sementara Nurhidayah adiknya mendaftar di RSUD Andi Sulthan Daeng Radja dengan Formasi tenaga Gizi (Nutrisionis).
Perjuangan keduanya itu diketahui tidak semudah seperti membalikkan telapak tangan, mereka sempat menangis lantaran nilai SKD atau tes Kompetensi Dasarnya tidak mencapai target yang telah ditentukan. Bahkan keduanya sempat berputus asa usai melihat nilainya yang tidak memenuhi target.
Namun saja, sinyal baik kembali ia terima setelah hasil perankingan menunjukkan dirinya masuk dalam kategori untuk kembali berjuang di tes SKB atau tes Kompetensi Bidang.
Usai mengetahui dirinya lolos setelah perankingan, ia kembali belajar demi mempersiapkan diri untuk menghadapi tes SKB tersebut.
“Saya sempat sedih karena tidak lolos SKD, tapi pas selesai perankingan dan saya di urutan ketiga diantara enam yang lolos. Alhamdulillah saya langsung persiapkan diri untuk menuju tes SKB”, jelas Nurhidayah saat ditemui di halaman Kantor Bupati, Selasa 16/2/2021
Lebih jauh Nurhidayah, ia menceritakan suka dukanya selama masa tes di kota Makassar.
Diceritakan Nurhidayah, pada saat ia tes SKB, ia membawa anaknya yang masih umur empat bulan di kantor BKN Regional kota Makassar
“Anak saya waktu itu masih umur empat bulan, saya terpaksa membawanya kelokasi ujian biar mudah untuk menyusuinya disela-sela menunggu waktu ujian”, tambah Nurhidayah sapaan akrab Yaya
Dia juga mengatakan, bahwa dirinya tidak pernah patah semangat demi menjadi seorang Abdi Negara dan mewujudkan impiannya untuk menjadi tenaga Gizi di RSUD Andi Sulthan Daeng Radja.
“Sejak saya kuliah dulu, saya sudah punya mimpi untuk menjadi tenaga gizi di RSUD tanah kelahiran saya. Dan Alhamdullilllah perlahan itu sudah terwujud”, cetus Yaya sapaanya.
Tidak jauh beda dengan Anni sapaan akrab Nurasma Hasni, yang merupakan kakak dari Yaya. Ia menjelaskan bahwa pada saat dirinya tahu bahwa ia tidak lolos dalam tes SKD, ia juga sempat terpukul dengan kabar tersebut namun tidak menyurutkan komitmennya untuk lolos jadi Abdi Negara di formasi 2018.
“Awalnya saya juga tidak lolos capai nilai di SKD, namun saat itu saya meyakini bahwa saya bisa masuk perankingan”, jelasnya kepada media ini.
Lebih jauh, Anni menjelaskan kisahnya pada saat ia meninggalkan Bulukumba untuk ikut tes di Makassar.
“Saat itu saya ke makassar bersama dengan anak dan suami, setiba di terminal saya pesan Grab yang pertama kalinya dan sempat khawatir nanti nyasar”, cerita Anni.
Dibalik keberhasilan kedua bersaudara menjadi PNS.
Keberhasilan seorang anak tidak lepas dari doa dan support seorang orang tua dan seorang suami yang telah menikah.
“Kami berdua bisa lolos jadi PNS itu berkat doa dari orang tua dan support dari suami yang selalu setia mendampingi.
Tambah mereka, kami bisa sampai saat ini karena pengorbanan dan didikan dari orang tua, Begitu juga dengan suami yang selalu memotivasi dan mensupport untuk mengcapai impian.Tutupnya (Dirman)