BULUKUMBA, Beranda.News – Sebanyak 18 santri dari berbagai pondok pesantren di Bulukumba resmi mengikuti program Akademi Tahsin dan Tajwid yang diluncurkan Masjid Munzalan Kolaborasi Dengan Akademi Tahsin dan Tajwid (ATP) Indonesia Timur, di kawasan wisata Pantai Mandalaria, Kecamatan Bontobahari, Kabupaten Bulukumba, Minggu (20/7/2025).
Program ini merupakan inisiatif pertama di Bulukumba yang secara khusus dirancang untuk kaderisasi guru Al-Qur’an profesional, bersanad, dan berlisensi.
Muslim Bahar, Pimpinan Pondok Pesantren Al-Mutahabbun Bontobahari, menyatakan bahwa pendirian akademi ini menjadi angin segar bagi regenerasi pengajar Al-Qur’an di masa depan.

Also Read
“Ini baru pertama kali ada akademi untuk guru Al-Qur’an di Bulukumba. Tentu ini merupakan angin segar untuk regenerasi pelanjut masa depan kita di Bulukumba,” ujarnya dalam sambutannya.
Sementara itu, Wakil Pengasuh Masjid Kapal Munzalan Indonesia Timur Andi. Muhammad Nur Syahid M, menjelaskan bahwa akademi ini adalah hasil kolaborasi antara Masjid Kapal Munzalan Bulukumba dan Akademi Tahsin dan Tajwid (ATP), dalam rangka menjawab kebutuhan masyarakat akan guru Al-Qur’an yang profesional dan bersanad.
“Kita tahu hari ini masyarakat kekurangan guru Al-Qur’an, apalagi yang profesional dan bersanad. Maka kami dorong agar dari Pantai Mandalaria ini lahir kader-kader pengajar Al-Qur’an,” ungkapnya.
Ia menambahkan bahwa berbeda dengan sistem pendidikan di pesantren konvensional yang memerlukan 3 hingga 6 tahun sebelum santri siap mengajar, program akademi ini dirancang agar santri cukup menempuh pendidikan selama satu tahun dengan tahapan ujian berkala.
“Insya Allah, santri yang istiqomah dan lulus ujian berkala hanya butuh satu tahun untuk bisa mengajar di masyarakat umum, dari anak-anak hingga orang tua,” jelasnya.
Untuk tahap awal, sebanyak 18 santri terpilih mengikuti program ini. Ke depan, program akan diperluas dan dibuka untuk peserta dari luar Bulukumba, dengan pusat pelatihan tetap di Masjid Al-Urwah, Pantai Mandalaria.
“Tahap pertama ini 18 orang, enam bulan lagi kami akan buka lagi dengan kuota yang lebih besar,” tambahnya.
Ia menekankan, lulusan akademi ini tidak hanya akan mampu membaca dan mengajarkan Al-Qur’an, tetapi juga memiliki pemahaman ilmu bacaan yang kuat serta sanad yang menghubungkan keilmuan mereka hingga ke sumbernya.
“Mereka bukan hanya sekadar mentransmisi bacaan Al-Qur’an. Ada ilmunya, dan ada sanadnya,” tegasnya.
Peluncuran program ini diharapkan menjadi langkah nyata dalam mencetak pengajar Al-Qur’an yang berkualitas dan siap mengabdi di berbagai lembaga, termasuk pemerintahan, pesantren, maupun di tengah masyarakat.
Sekedar diketahui, 18 Akademi Tahsin dan Tajwid Munzalan di dampingi dua Trainer Afiful Imanullah dari Pondok Pesantren Darul Istiqamah Lappa’e Kabupaten Sinjai dan Khaerul Ihwan dari pondok Pesantren Ubay Bin Ka’ab Bulukumba

















